Selasa, 08 Maret 2011

SEJARAH KARATE DI INDONESIA

Karate masuk di Indonesia bukan dibawa oleh tentara Jepang melainkan oleh Mahasiswa-mahasiswa Indonesia yang kembakli ke tanah air, setelah menyelesaikan pendidikannya di Jepang. Tahun 1963 beberapa Mahasiswa Indonesia antara lain: Baud AD Adikusumo, Karianto Djojonegoro, Mochtar Ruskan dan Ottoman Noh mendirikan Dojo di Jakarta. Mereka inilah yang mula-mula memperkenalkan karate (aliran Shoto-kan) di Indonesia, dan selanjutnya mereka membentuk wadah yang mereka namakan Persatuan Olahraga Karate Indonesia (PORKI) yang diresmikan tanggal 10 Maret 1964 di Jakarta.

Beberapa tahun kemudian berdatangan ex Mahasiswa Indonesia dari Jepang seperti Setyo Haryono (pendiri Gojukai), Anton Lesiangi, Sabeth Muchsin dan Chairul Taman yang turut mengembangkan karate di tanah air. Disamping ex Mahasiswa-mahasiswa tersebut di atas orang-orang Jepang yang datang ke Indonesia dalam rangka usaha telah pula ikut memberikan warna bagi perkembangan karate di Indonesia. Mereka-mereka ini antara lain: Matsusaki (Kushinryu-1966), Ishi (Gojuryu-1969), Hayashi (Shitoryu-1971) dan Oyama (Kyokushinkai-1967).

Karate ternyata memperoleh banyak penggemar, yang implementasinya terlihat muncul dari berbagai macam organisasi (Pengurus) karate, dengan berbagai aliran seperti yang dianut oleh masing-masing pendiri perguruan. Banyaknya perguruan karate dengan berbagai aliran menyebabkan terjadinya ketidak cocokan diantara para tokoh tersebut, sehingga menimbulkan perpecahan di dalam tubuh PORKI. Namun akhirnya dengan adanya kesepakatan dari para tokoh-tokoh karate untuk kembali bersatu dalam upaya mengembangkan karate di tanah air sehingga pada tahun 1972 hasil Kongres ke IV PORKI, terbentuklah satu wadah organisasi karate yang diberi nama Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (FORKI).

Sejak FORKI berdiri sampai dengan saat ini kepengurusan di tingkat Pusat yang dikenal dengan nama Pengurus Besar/PB. telah dipimpin oleh 6 orang Ketua Umum dan periodisasi kepengurusannyapun mengalama 3 kali perobahan masa periodisasi yaitu ; periode 5 tahun (ditetapkan pada Kongres tahun 1972 untuk kepengurusan periode tahun 1972 – 1977) periodisasi 3 tahun (ditetapkan pada kongres tahun 1997 untuk kepengurusan periode tahun 1997 - 1980) dan periodisasi 4 tahun ( Berlaku sejak kongres tahun 1980 sampai sekarang).

PERGURUAN KARATE ANGGOTA FORKI
1. AMURA
2. BKC (Bandung Karate Club)
3. BLACK PANTHER KARATE INDONESIA
4. FUNAKOSHI
5. GABDIKA SHITORYU INDONESIA (Gabungan Beladiri Karate-Do Shitoryu)
6. GOJUKAI (Gojuryu Karate-Do Indonesia)
7. GOJU RYU ASS (Gojuryu Association)
8. GOKASI (Gojuryu Karate-Do Shinbukan Seluruh Indonesia)
9. INKADO (Indonesia Karate-Do)
10. INKAI (Institut Karate-Do Indonesia)
11. INKANAS (Intitut Karate-Do Nasional)
12. KALA HITAM
13. KANDAGA PRANA
14. KEI SHIN KAN
15. KKNSI (Kesatuan Karate-Do Naga Sakti Indonesia)
16. KKI (Kushin Ryu M. Karate-Do Indonesia)
17. KYOKUSHINKAI (Kyokushinkai Karate-Do Indonesia)
18. LEMKARI (Lembaga Karate-Do Indonesia)
19. PERKAINDO
20. PORBIKAWA
21. PORDIBYA
22. SHINDOKA
23. SHI ROI TE
24. TAKO INDONESIA
25. WADOKAI (Wadoryu Karate-Do Indonesia)

PB. FORKI beberapa kali mendapat kepercayaan menyelenggarakan even Internasional diantaranya :
1. Menjadi tuan rumah APUKO II tahun 1976 dilaksanakan di Jakarta.
2. Menjadi tuan rumah APUKO VII tahun 1987 dilaksanakan di Jakarta.
3. Menjadi tuan rumah APUKO Junior tahun 1991 dilaksanakan di Jakarta.

Disamping even-even tersebut PB. FORKI dipercayakan juga oleh KONI Pusat sebagai penyelenggara pertandingan karate pada even Sea Games dimana Indonesia menjadi tuan rumah yaitu masing-masing :

1. Sea Games XIV tahun 1987 di Jakarta.
2. Sea Games XIX tahun 1997 di Jakarta.

PB. FORKI pernah menggelar even Internasional diluar agenda resmi dari WKF dan AKF sebagai inisiatif sendiri dari PB. FORKI yaitu “ Indonesia Open Karate Tournamen “ yang dilaksanakan di Jakarta tahun 2002.

SUMPAH KARATE :

1. SANGGUP MEMELIHARA KEPERIBADIAN
2. SANGGUP PATUH PADA KEJUJURAN
3. SANGGUP MEMPERTINGGI PRESTASI
4. SANGGUP MENJAGA SOPAN SANTUN
5. SANGGUP MENGUASAI DIRI

Dirangkum dari berbagai sumber (Imad)
--------------------------------------------------------------------
AGENDA FORKI 2010
JANUARI :
• 16 – 17 Kongres FORKI XIII, Jakarta
FEBRUARI :

MARET :
• Kejurnas Piala KASAD X, Jawa Timur
• Pelantikan PB. FORKI
• Seminar Wasit Nasional III
APRIL :
• Pelatnas Asian Games XVI Guangzhou, China
• Sertifikasi Pelatih / Madya
• Pelatnas Junior
MEI :
• Pelatnas Asian Games XVI
• Kejuaraan MAESA Cup
• Pelatnas Junior
JUNI :
• Pelatnas Asian Games XVI
• Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) III
• AKF Cadet & Junior Championship
JULI :
• Pelatnas Asian Games XVI
• World University Karate Chsampionship, Montenegro
AGUSTUS :
• Pelatnas Asian Games XVI
• Asian Matrial Arts Games, Beijing - China
SEPTEMBER :
• Pelatnas Asian Games XVI
OKTOBER :
• Pelatnas Asian Games XVI
• Oct. or Nov. WKF Congres
• Oct. or Nov. 20th World Senior Championships, Belgrade - Serbia
NOPEMBER :
• Pelatnas Asian Games XVI
• HUT FORKI Ke – 48
• 12 – 27 16th Asian Games, Guangzho - China
DESEMBER :

Gojukai (Goju-Ryu Karate-Do)

GOJUKAI merupakan seni beladiri karate dari Jepang yang beraliran lembut & keras serta mengolah tehnik pernafasan.
Gojukai bukan hanya mengajarkan tekhnik-tekhnik bela diri tetapi lebih dalam lagi mengajarkan kehidupan yang berbudi luhur.



Karate mula-mula berarti Tangan Cina yaitu Kara=Cina Te=Tangan Kemudian ketika politik anti Cina merebak ke Jepang makna Karate diganti menjadi Tangan Kosong.

Karate Do-Gojuryu berawal dari Okinawa dan salah satunya Nahate dengan Maha Gurunya Higanuma atau Higasionna kemudian mucul kesepakatan dari guru-guru yang datang dari Okinawa untuk menggunakan satu nama meskipun tekhnik sama sekali berbeda dipilihlah nama KARATE(keterangan di atas). Masing-masing Ryu(aliran) seni pertarungan Jepang mengkoleksi perbendaharaan tekhnik khas mereka.

Gojukai adalah salah satu perguruan besar yang beraliran Gojuryu. Go=Keras, Ju=Lunak, Ryu=Aliran, Kai=Perguruan. Pencipta Gojuryu Master Chojun Miyagi. Kemudian pendiri IKGA(International KArate Do-Gojuka Association) Shihan Gogen Yamaguchi kemudian pada tahun 1969 kemudian diteruskan oleh putra bungsunya yaitu Saiko Shihan Goshi Yamaguchi Hanshi Sensei hingga sekarang.

IKGA Indonesia didirikan pada tanggal 16 Agustus 1967 oleh Sensei Drs. Styo Harjono Alm. Dewasa ini IKGA Indonesia Shibuchonya Shihan Ach.Ali Kyoshi Dan 7 IKGA dengan wakilnya Shihan Maskun Prasetya Dan 7 IKGA.

Gojukai secara terprogram dan berkala melaksanakan seminar tekhnik atau Gasuku untuk kelompok pemegang tingkatan tinggi dan 5 keatas secara terpisah melaksanakan secara berkala Gasuku untuk para instruktur Dan 2-4, Gasuku untuk para pemegang Kyu dan secara rutin melaksanakan latihan reguler di Dojo masing-masing.

Cirikhas Karate-Do Gojukai adalah pertarungan jarak dekat, gerakan melingkar, pernapasan tenden. Gojukai tidak sekedar berlatih untuk tekhnik Karate pertandingan tetapi juga berlatih Karate sebagai kesenangan yang dijalani seumur hidup dengan menginginkan anak-anak untuk belajar akal sehat(Common Sensei) melalui aktivitas berkelompok dan untuk memahami makna dari meningkatkan potensi dan kemampuan diri sendiri secara bertahap, dengan kedisiplinan tinggi dan ketegaran yang keras bukan sekedar untuk menghadapi tantangan di arena pertandingan tetapi juga untuk menyiapkan raga dan spirit menghadapi berbagai tantangan dan kesulitan dalam kehidupan.

Makna Te=Kosong bukan semata-mata menggunakan tangan kosong/tanpa alat untuk mempertahankan diri. Tetapi lebih dr itu "Kosong" berarti jauh dari pikiran negatif, jauh dari niat jahat, keragu-raguan/ kebimbangan, kemalasan dan hal-hal negatif lain.